Jumat, 14 Oktober 2011
Senin, 20 Juni 2011
"VISION CARE" 200 Kacamata gratis Bagi Mereka Yang membutuhkan
Mata mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan, namun saat ini banyak sekali masyarakat yang sering melupakan betapa pentingnya kesehatan mata. Masyarakat sering kali menganggap bahwa tajam penglihatan mata yang masih baik berarti matanya masih sehat.
Bagi seorang anak di usia sekolah, mata sangatlah berpengaruh dalam mengikuti proses pembelajarannya. Sehingga gangguan pada mata akan sangat berpengaruh pada kenyamanan dalam belajar. Dan ini juga akan sangat mempengaruhi hasil akhir proses belajar mengajar yang mereka ikuti.
Pada umumnya gangguan pada mata sebagian besar adalah myopia. Kondisi ini menyebabkan penurunan tajam penglihatan jarak jauh dari si anak, sehingga ketika dalam proses belajar mengajar anak tersebut tidak bisa secara sempurna menyerap pelajaran yang ada di papan tulis. Hal ini berakibat pada menurunnya tingkat pemahaman anak akan materi pembelajaran yang disampaikan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, tidak saja mengakibatkan prestasi belajar yang menurun, akan tetapi dampak psikologi pada si anak juga akan terbawa dalam kehidupan kesehariannya.
Sedangkan pada orang lanjut usia umumnya gangguan pada mata sebagian besar dikarenakan Presbiopia. Kondisi ini menyebabkan penurunan tajam penglihatan jarak dekat, sehingga saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan melihat dekat mengalami kesulitan, khususnya bagi para lansia yang mempunyai hobi membaca dan yang berprofesi dengan membutuhkan jarak pandang dekat.
Sebenarnya dua kondisi ini bisa dibantu dengan pemakaian kacamata untuk mengoreksi penglihatan sehingga penglihatan bisa menjadi lebih baik. Akan tetapi harga kacamata saat ini untuk sebagian besar masyarakat masih dirasakan sangat mahal sehingga masih sangat banyak yang seharusnya menggunakan kacamata tetapi tidak mampu membeli.
Oleh karena itu, dalam upaya mendukung, melaksanakan, dan berpartisipasinya dalam kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pelayanan pemeliharaan penglihatan ( vision care ) dan sudah selayaknya diperkuat serta didukung melalui komitmen dan aksi nyata di lapangan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Refraksi Optisi. Maka dari itu Himpunan Mahasiswa Program Studi Refraksi Optisi (HMPS RO) mengadakan Mahasiswa Refraksi Optisi Peduli Penglihatan yang diberi nama “Vision Care” untuk memberikan 200 Kacamata gratis bagi Anak dan Orang-orang lanjut usia yang membutuhkan dari keluarga kurang mampu di Kota dan Kabupaten Bandung.
Untuk mengaplikasikan Tri Dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat di perkuliahan. Kami Himpunan Mahasiswa Program Studi Refraksi Optisi (HMPS RO) mengadakan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan tajam penglihatan (visus), pemeriksaan dengan lensa koreksi, Penyuluhan tentang kesehatan mata, pemberian kacamata gratis dan disertai juga dengan pengenalan profesi Refraksi Optisi agar diketahui oleh lapisan masyarakat
Tujuan ini Untuk mengaplikasikan Tri Dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat di perkuliahan.
Tata cara pemberian kacamata gratis
1. Panitia mengajukan permohonan ijin untuk mengadakan pemeriksaan tajam penglihatan di tempat bersangkutan
2. Dilakukan pemeriksaan mata kepada seluruh siswa di sekolah yang bersangkutan oleh tim pemeriksaan mata dari panitia.
3. Hasil periksa diberikan kepada sekolah.
4. Sekolah merekomendasikan kepada panitia siswa-siswa yang perlu dibantu dengan kacamata gratis.
5. Panitia akan membuatkan kacamata setelah mendapatkan masukan dan rekomendasi dari tim periksa mata atau dokter spesialis mata jika memang diperlukan.
6. Jika memang diperlukan atau ada kasus-kasus yang perlu penanganan khusus, pihak sekolah wajib mengkonsultasikan kepada panitia.
* Maximal 2 Minggu setelah pemeriksaan visus kacamata diberkan kepada pihak yang bersangkutan
kami Himpunan Mahasiswa refraksi optisi Mengajak Saudara/i untuk berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini dengan menyisihkan sebagian Rezekinya.
Berapapun donasi yang anda berikan akan sangat membantu mereka yang memang membutuhkan untuk bisa mendapatkan kacamata gratis bagi kesehatan matanya .
”Bahwasanya segala sesuatu yang diniatkan karena Allah, maka Allah lah yang akan
didapatkan. Keikhlasan menjadi suatu keniscayaan bagi kami dalam beramal jama'i ini.
Semoga keikhlasan ini dibalas oleh Allah dengan meneguhkan hati kami bahwa hanya
Allah yang menentukan, atas kehendak Allah lah maka kegiatan ini dapat terjadi. Meski
seluruh dunia menghalangi kami untuk melaksanakan kegiatan ini, selama Allah
menghendaki, insya Allah kami akan mampu melaksanakan kegiatan ini. Tiada
pertolongan kecuali datangnya dari Allah saja. Hasbiyyallahu wani'mal wakiil…ni'mal maula
wa ni'mal nashir”
Kamis, 26 Mei 2011
ASTIGMAT
Astigmatism
Astigmatism adalah keadaan dimana sinar – sinar tidak sama dibiaskan di setiap meridian. Mata astigmatism dianggap memiliki dua meridian utama yang umumnya saling tegak lurus. Kata astigmatism berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “tanpa titik”.Jenis - jenis Astigmatism
Ada banyak jenis astigmatism, berdasarkan pada kondisi optika yang ada:- Astigmatism hypermetropia simplek: salah satu meridian utama emetropia, yang lain hypermetropia. (Gambar.1)
- Astigmatism myoia simplek: salah satu meridian utama emetropia, yang lain myopia. (Gambar.2)
- Astigmatism hypermetropia kompositus: kedua meridian utama hypermetropia dengan derajat berbeda. (Gambar.3)
- Astigmatism myopia kompositus: kedua meridian utama myoia dengan derajat berbeda. (Gambar.4)
- Astigmatism mixtus: salah satu meridian hypermetropia yang lain myopia. (Gambar.5)
Bentuk – bentuk Astigmatism
- Regular: meridian –meridian utama saling tegak lurus. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan cylinder.
- Irregular: meridian –meridian utama tidak saling tegak lurus, biasanya karena ketidakteraturan kelengkungan kornea.
- Oblik/ miring: meridian utama lebih dari 20° dari meridian horizontal atau vertikal.
- Simetris: meridian utama tiap – tiap mata mempunyai deviasi yang simetris dari garis meridian. Bila axis meridian masing – masing mata dikoreksi oleh cylinder yang sama tandanya ditambahkan berjumlah 180°, astigmatism ini simetris variasi yang maksimum ditoleransi 15°.
Contoh astigmatism simetris:
O.D. ; - C x 60°
O.S. ; - C x 120°
Gambar.6
O.D. ; - C x 90°
O.S. ; - C x 90°
5. Asimetris: tidak ada hubungan yang simetris dari meridian utama terhadap garis meridian. Kepala miring menyudut karena astigmatism asimetris atau oblik. Ini adalah salah satu jenis kekurangan mata, dimana lebih membuat jelas dengan terapi yang tepat. Astigmatism asimetris jauh lebih jarang daripada simetris.
Contoh astigmatism asimetris
O.D. ; - C x 120° O.D. ; - C x 130°
O.S. ; - C x 180° O.S. ; - C x 20°
6. Astigmatism with the rule: kelengkungan meridian vertikal mata terkuat. Keadaan ini dikoreksi dengan – C x 180° atau + C x 90°.
7. Astigmatism against the rule: kelengkungan terkuat pada meridian horizontal. Keadaan ini dikoreksi dengan – C x 90° atau + C x 180° ini lebih jarang daripada with the rule.
Gejala – gejala Astigmatism
Umumnya pasien mengaku menderita astigmatism dengan gejala – gejala tertentu. Astigmatism tinggi menyebabkan gejala – gejala sebagai berikut:- Semakin tinggi kelainan astigmatism, lebih mungkin ketidakjelasan penglihatan hanya merupakan keluhannya. Gejala sakit kepala dan astenopia sangat sedikit atau tidak ada, tapi dapat terjadi setelah resep lensa yang kurang lebih atau mendekati koreksi astigmatism tingginya.
- Memiringkan kepala pada astigmatism oblik yang tinggi.
- Memutar – mutar kepala agar melihat jelas
- Menyipitkan mata seperti myopia, hal ini dilakukan untuk medapatkan efek pinhole atau stenopic. Tidak seperti myopia astigmatism juga menyipitkan pada saat bekerja dekat seperti membaca.
- Pasien memegang bacaan mendekati mata, seperti pada myopia. Ini dilakukan untuk memperbesar meskipun bayangan di retina buram.
Astigmatism rendah ditandai dengan gejala – gejala:
- Meskipun visus dapat dikatakan baik namun pasien sering mengeluh mata lelah, teritama pada saat pasien melakukan kerja yang teliti pada jarak fiksasi.
- Ada pengaburan sementara pada penglihatan dekat, dikurangi dengan menutup mata atau mengucek – ngucek mata seperti pada hypermetropia, gejala ini mungkin terjadi pada kelainan – kelainan yang lebih rendah daripada hypermetropia, contoh: kelainan astigmat 0.5 D untuk hal atau gejala yang sama. Astigmat tidak selalu menyadari ketidakjelasan inim karena perubhan bertahap dari satu focus ke yang lain. Ia mendapat gambaran yang majemuk yang membutuhkan tiap – tiap komponen jelas,. Bagaimana pun ialah keletihan ini membutuhkan usaha yang terus – menerus untuk berakomodasi dan bila akomodasi letih, penglihatan buram sampai pada pasien memejamkan matanya. Orang – orang dengan kelainan astigmatism rendah biasanya tidak ada gejala jika mereka tidak bekerja dengan keletihan tinggi.
- Sakit kepala bagian frontal.
Anisometropia
Anisometropia adalah keadaan dimana ada perbedaan kelainan refraksi dua mata. Perbedaan kelainan ini paling sedikit 1 D. Jika terdapat perbedaan 2.5 – 3 D maka akan dirasakan terjadinya perbedaan besar bayangan sebesar 5 % yang mengakibatkan fusi terganggu. Pada keadaan ini maka penglihatan binokuler menjadi lemah. Anisometropia umumnya kongenital. Selagi anak – anak beranjak dewasa, dua mata berkembang tidak sama pada penambahan dan pengurangan kelainan refraksi. Bisa juga didapat mengikuti traumatika katarak atau kerusakan kornea, melalui penyakit atau luka yang menghasilkan astigmatism kornea.
Keadaan berikut yang diketahui pada anisometropia:
- Perbedaan tajam penglihatan tiap mata.
- Aniseikonia atau perbedaan ukuran bayangan tiap mata.
- Anisophoria atau perbedaan derajat heterophoria di berbagai arah pandangan.
Gejala umum anisometropia:
- Penglihatan buram
- Sakit kepala
- Diplopia
- Astenopia
- Fotofobia
- Juling
- Jarak baca lebih dekat
Karena anisometropia adalah faktor yang mempengaruhi ke arah amblyopia dan supresi, maka strabismus bisa berkembang pada pasien muda. Keadaan tersebut mungkin ada tanpa lensa koreksi atau agak berkurang dengan koreksi refraktif yang tepat atau dipersulit oileh fiksasi mata.
Penanggulangan anisometropia pada anak – anak lebih akan memberikan hasil. Koreksi maksimal anisometropia dan fusi training dapat mencegah strabismus, di lain pihak strabismus dapat berkembang mengikuti koreksi maksimal anisometropia dikarenakan penghambatan fusi seperti aisophoria dan aniseikonia
Pada orang dewasa, koreksi maksimal tidak terlalu memberikan hasil yang menggembirakan. Jika pasien hanya memakai satu mata untuk jauh dan satunya untuk dekat, koreksi yang lebih disukai seperti kebiasaan sebaiknya diberikan. Untuk mata yang lebih buruk sebaiknya diberikan lensa under koreksi.
Langganan:
Komentar (Atom)